Perjuangan Pulang Kandang

Weekend kemarin saya pergi ke Jogja sekedar jalan-jalan, setelah puas saya pulang dengan menggunakan jasa kereta api Prameks (Prambanan Ekspres) tujuan stasiun Jebres. Tiket sudah didapat dengan menukarkan uang Rp, 7.000, tinggal menunggu kereta Prameks yang datang dari arah Kutoarjo. Kereta udah datang daaan..ternyata oh ternyata penuh sodara-sodara. Trus gimana? Mau ga mau deh, masa harus nunggu kereta berikutnya yang bakalan dating 3 jam lagi. Hah? 3 jam? Oh tidaaakk..

Kepaksa deh berdiri menggantung (bukan menggantung kaya monyet ya..), dan Alhamdulillah ga lama dapet tempat duduk setelah kereta berhenti di stasiun Lempuyangan.

‘Perjuangan’ untuk kembali pulang ke rumah ga sampai di situ, setibanya di stasiun dan bergegas ke terminal bus jurusan Tawangmangu pun penuh dengan turis lokal yang ingin berkunjung ke sana. Deuh..gini deh punya tempat tinggal di deket tempat wisata. Alhasil harus bergelantungan (lagi) kaya kernet. Gini nih kalo pas liburan, busnya sih banyak tapi pasti penuh..

Oke deh lega juga udah sampe rumah..desak-desakan ga papa yang penting selamat sentosa, sehat bahagia..*halah..*

Nggak Lagi

Dua hari lagi gelaran pesta demokrasi pemilihan presiden akan dimulai, tak seperti Pemilu caleg April lalu kita tak perlu pusing dengan calon yang bejibun banyaknya. Sekarang cuma ada 3 pasang yang akan dipilih. Hmm..sapa ya?

Betewe, untuk kali ini, saya sudah tidak ikut serta lagi dalam KPPS seperti pada April lalu. Jadi rakyat sipil biasa. Teringat cerita yang lalu, jadi anggota KPPS memang sungguh melelahkan, repot dan capek. Mulai dari berangkat pagi, sumpah panitia, hujan-hujan hingga pulang larut malam untuk menyelesaikan perhitungan suara. Hmmm..memang tak mudah untuk menjadi abdi negara meskipun hanya sehari.

Untuk kali ini jadi rakyat biasa aja bermain di balik layar, biar saja mereka yang mengurusnya.

 

Text